Pemilihan Mr & Ms LSPR 2025 kembali menjadi sorotan dengan pendekatan yang lebih menyeluruh dan transformatif. Lebih dari sekadar ajang pencarian duta kampus, program ini menjadi wadah pengembangan karakter, kepemimpinan, serta etika sosial mahasiswa. Salah satu tahap terpenting dari proses ini adalah karantina dua hari yang berlangsung di Hotel Lorin Sentul, dengan agenda padat, terstruktur, dan edukatif.
Rangkaian ini dirancang untuk membekali para finalis dengan keterampilan dan nilai-nilai yang relevan di dunia nyata: mulai dari komunikasi publik, ketajaman berpikir, kepercayaan diri, hingga kerja sama tim. Didukung oleh kolaborasi bersama sponsor, program ini menjadi contoh sinergi ideal antara institusi pendidikan dan sektor profesional.
Hari Pertama: Etika, Wawasan, dan Penilaian Karakter
Selain menjadi lokasi karantina, Hotel Lorin Sentul juga memberikan pengalaman yang nyaman bagi para finalis. Sebagai hotel keluarga dengan fasilitas lengkap, Lorin menghadirkan suasana yang hangat dan mendukung kegiatan intensif selama dua hari penuh. Kamar yang nyaman, layanan yang ramah, serta hidangan lezat yang tersaji menjadi nilai tambah yang membuat peserta dapat fokus sekaligus merasa betah. Kehadiran fasilitas mumpuni dari Lorin memastikan bahwa kegiatan edukatif berjalan lancar, sembari memberi kenyamanan yang tak kalah penting bagi para finalis maupun tim pendukung.
Kegiatan dimulai pukul 10.00 WIB dengan sesi table manner, di mana para finalis diajarkan tata cara makan formal mulai dari penggunaan alat makan, urutan penyajian appetizer, main course, hingga dessert serta etika menyantap kopi dan teh. Sesi ini bukan hanya pelatihan teknis, tetapi juga refleksi sikap, sopan santun, dan adaptasi sosial.
Setelah sesi makan formal, peserta melakukan check-in dan bersiap memasuki sesi penjurian tengah, yang menjadi titik evaluasi penting selama proses seleksi. Dalam sesi ini, setiap peserta menghadapi lima juri profesional dengan konsentrasi penilaian berbeda, masing-masing selama 7 menit per pos:
- Mikhael Yulius Cobis M.Si., M.M – Juri Bidang Institusi
- Greta Ariati Mulyosantoso M.Ikom – Juri Bidang Organisasi
- Prischa Nova, M.Psi., Psi – Juri Bidang Psikologi
- Melvin Bonardo Simanjuntak, M.I.Kom – Juri Bidang Public Speaking
- Karina Syahna, M.I.Kom – Juri Bidang Etiket dan Tata Busana
Sesi ini memungkinkan juri untuk mengeksplorasi sisi intelektual, emosional, dan presentasi personal peserta secara lebih mendalam dan individual.
Tahapan ini dilanjutkan dengan Leaderless Group Discussion (LGD), di mana peserta dikelompokkan untuk mendiskusikan mosi tanpa moderator, selama 5 menit per isu. LGD menekankan kemampuan komunikasi efektif, argumentasi logis, serta kerja sama tanpa dominasi sebuah simulasi nyata dinamika ttim profesional.
Hari Kedua: Games dan Simulasi Menuju Panggung Penobatan
Hari kedua dibuka dengan suasana yang lebih ringan namun tetap bermakna melalui sesi games interaktif. Aktivitas ini dirancang untuk mempererat hubungan antarpeserta, membangun rasa percaya, solidaritas, dan koordinasi dalam suasana non-formal. Meski berbentuk permainan, kegiatan ini memperlihatkan dinamika kelompok yang jujur dan spontan.Setelah sesi games, peserta langsung mengikuti Preview Coronation, yaitu simulasi dan evaluasi terakhir menjelang malam puncak. Dalam sesi ini, peserta diuji kesiapan mereka tampil di panggung.
Preview Coronation menjadi momen penentu untuk melihat sejauh mana perkembangan peserta setelah seluruh proses karantina berlangsung. Juri dan mentor dapat memberikan catatan akhir yang akan membantu peserta menyempurnakan performa mereka saat Coronation Night tiba.
Menjadi Lebih dari Sekadar Finalis
Rangkaian karantina Mr & Ms LSPR 2025 di Lorin Sentul ini memperlihatkan bagaimana sebuah ajang kompetisi dapat bertransformasi menjadi wadah pembelajaran yang autentik. Melalui interaksi langsung, tantangan individual, hingga dinamika kelompok, para peserta diajak bukan hanya untuk berkompetisi, tetapi juga berkembang secara pribadi, sosial, dan profesional.
Dengan dukungan sponsor dan bimbingan para juri profesional, Mr & Ms LSPR 2025 menegaskan misinya: mencetak duta kampus yang tidak hanya tampil, tetapi juga bermakna. Sosok yang tidak hanya tahu bagaimana berbicara, tetapi juga mengerti apa yang perlu disuarakan, dan kapan harus mendengarkan.
Kini para finalis telah siap melangkah ke panggung Coronation Night bukan sebagai peserta, tetapi sebagai pribadi yang telah ditempa, dibentuk, dan dipersiapkan untuk menjadi inspirasi di dalam dan luar